Abdul Ony Setiawan

Jumat, 04 Januari 2013

Sampai Tuhan Berkata “Waktunya Pulang”



                Suara tangisan bayi mungil yang terlahirkan kedunia sontak disambut bahagia oleh orang-orang di sekelilingnya, akhirnya setelah memalui perjuangkan panjang dan melelahkan sang ibu berhasil melahirkan sang jabang bayi kedunia. Begitulah sedikit perjalanan bagaimana manusia hadir di tengah-tengah dunia. Kecil, mungil, lucu, menarik banyak manusia lain untuk ikut serta menyaksikan kehadirannya didunia. “selamat datang didunia anakku” ucap sang ibu kepada buah hatinya. Itulah awal dimana kehidupanmu didunia dimulai. Tahap demi tahap harus dilalui, hingga bayi tersebut kemudian tumbuh, duduk, kemudian berhasil merangkak atau ngesot, belajar berdiri hingga bisa berjalan sendiri. Tak terasa dia pun kini siudah bisa berlari dan bersiap mendapatkan ilmu di PAUD dan dilanjutkan ke TK. Waktu pun tanpa terasa berjalan begitu cepat, SD, SMP, SMA sudah dilalu dengan berbagai perangai kehidupan didalamnya. Tak berhenti disitu, Pendidikan di perguruan tinggi pun dilahapnya hingga kemudian berlanjut di dunia kerja, kemudian menikah, punya anak, membangun rumah dan sebagainya dan sebagainya. Mungkin itulah sistematika atau rentetan perjalanan hidup manusia kebanyakan didunia ini. Ternyata hidup didunia ini sangat singkat, orang jawa mengibaratkan hanya sekedar “mampir ngombe” alias istirahat sejenak untuk minum. Memang hidup kita didunia ini sangatlah singkat bila boleh diibaratkan seperti ini, kita mencelupkan jari telunjuk kita kedalam samudera pasifik kemudian kita mengangkatnya, dan kita membiarkan air sisa yang ada di jari telunjuk kita itu menetes kembali kedalam samudera pasifik, tetesan itu adalah hidup kita didunia, sedangkan samudera pasifik yang begitu luas adalah hidup kita diakhirat. Jadi sangatlah jauh perbandingan lamanya hidup kita didunia dengan di akhirat.
            Berbicara mengenai hidup maka kita berbicara pula mengenai semangat, berbicara pula mengenai belajar, berbicara pula mengenai proses dan berbicara mengenai hal-hal lain yang berperan didalamnya. Hidup ini semangat, tanpa semangat selesailah sudah hidup kita. Hidup ini belajar, belajar apapun dari lingkungan sekitar kita, agar kita menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Jika kita tidak lebih baik dari hari kemarin maka kita golongan orang yang celaka, jika kita sama saja dengan hari kemarin maka kita golongan orang yang merugi, jika kita lebih baik dari hari kemarin maka kita termasuk ke dalam golongan orang yang beruntung. Hidup adalah proses, tidak ada yang instan dalam hidup ini, mie instan pun butuh kita masak untuk dapat kita nikmati, apalagi hidup, jelas butuh proses agar kita mengerti setiap makna yang terkandung dalam setiap kejadian hidup ini. Dan yang tidak boleh kita lupakan adalah hidup kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Setiap kalian yang bernafaskan Islam sudah jelas perintahnya bahwa lakukan segala sesuatu karena Allah SWT. Hidup ini sebenarnya mudah, hanya saja manusia yang mempersulitnya dengan kewajiban yang ditinggalkan, dengan aturan yang mereka langgar, dengan janji yang tidak mereka tepati. Taatlah pada Tuhan maka Tuhan akan semakin sayang kepadamu. Yang sering kita jumpai justru kita percaya Tuhan tetapi kita tidak mempercayakan kepada-Nya. Terbukti dengan masih seringnya kita melanggar syariat-syariat yang telah Dia tetapkan untuk kita. Sebelum terlambat mari kita terus berbenah, waktu kita semakin sempit, waktu kita terbatas, Your time is limited !. Hidup adalah semangat, hidup adalah belajar, hidup adalah proses, jatuh, bangkit lagi dan lagi. Gagal, coba lagi dan lagi sampai Tuhan berkata “Waktunya Pulang”.


1 januari 2013
-Abdul Ony Setiawan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar